Sekolah Dasar

Di halaman ini kamu akan mendapatkan banyak materi Sekolah Dasar

Sekolah Menengah Pertama

Di halaman ini kamu akan mendapatkan banyak materi Sekolah Menengah Pertama

Sekolah Menengah Atas

Di halaman ini kamu akan mendapatkan banyak materi Sekolah Menengah Atas

Materi Umum

Di halaman ini kamu akan mendapatkan banyak Pengetahuan Umum

Kelas Online

Jika kamu membutuhkan bimbingan untuk belajar online, kamu bisa gabung di kelas online.

Tampilkan postingan dengan label Ekonomi Kelas 10 SMA/MA/Sederajat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ekonomi Kelas 10 SMA/MA/Sederajat. Tampilkan semua postingan

Senin, 13 Mei 2024

Indeks Harga

1. Konsep Perubahan Harga

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), harga merupakan nilai barang yang ditentukan dengan uang. Dalam kegiatan ekonomi, harga suatu barang akan mengalami perubahan. Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi perubahan harga, antara lain:

a. Perubahan permintaan konsumen,

b. Perubahan pendapatan konsumen,

c. Perubahan biaya produksi

Untuk mengetahui perubahan harga barang atau melihat perbandingan harga barang dari waktu ke waktu, kalian dapat menghitungnya dengan menggunakan indeks relatif harga. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut:

(masukan rumus)

2. Konsep Indeks Harga

Pernahkah kalian melihat harga barang-barang yang selalu mengalami perubahan harga? Apa jenis barang di lingkungan kalian yang sering mengalami perubahan harga? Secara statistik, perubahan harga barang dapat dikur dan dihitung dengan menggunakan indeks harga.

Indeks harga merupakan sebuah rataan dari perubahan harga yang proporsional pada suatu barang atau jasa tertentu antara dua periode waktu. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), indeks harga merupakan suatu ukuran statistik untuk menyatakan perubahan-perubahan harga yang terjadi pada suatu periode ke periode yang lainnya.

Indeks harga sangat diperlukan untuk mengetahui peerubahan kondisi ekonomi suatu negara. Salah satu indeks harga yang sering dijadikan indikator inflasi adalah indeks harga konsumen. 

Menurut The Classification of Individual Consumption by Purpose (COICOP), indeks harga konsumen dikeoompokkan dalam 7 kelompok pengeluaran yang terdiri dari:

a. Bahan makanan

b. Makanan jadi, minuman, dan tembakau

c. Perumahan

d. Sandang

e. Kesehatan

f. Pendidikan dan olahraga

g. Transportasi dan Komunikasi

3. Fungsi Perhitungan Indeks Harga

Adapun manfaat dari perhitungan indeks adalah:

a. Mengetahui perubahan harga dari sekelompok tetap barang dan jaasa yang pada umumnya dikonsumsi oleh masyarakat.

b. Indneks harga konsumen memungkinkan konsumen untuk menentukan perubahan harga terhadap daya beli.

c. Perubahan indeks harga konsumen dapat dijadikan sebagai indikator terjadinya inflasi dan deflaasi.

d. Menentukan target inflasi

e. Menghitung indeks biaya hidup

4. Menghitung Indeks Harga

Inddeks harga bisa dihitung menggunakan beberapa metode, diantaranya yaitu:

a. Metode tidak tertimbang (agregatif sederhana)

Dalam metode agregatif sederhana, semua barang dianggap sama dan dijumlahkan secara agregatif (keseluruhan) baik untuk tahun dasar maupun tahun yang akan dihitung angka indeksnya. Dengan kata lain, indeks agregatif sederhan menunjukan perbandingan harga atau produksi dari sekelompok jenis barang. Angka indeks dengan metode sederhana dirumuskan sebagai berikut:

(masukan rumus)

b. Metode tertimbang

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan tahun dasar untuk perhitungan indeks harga, diantaranya yaitu:

  • Pada tahun tersebut, kondisi perekonomian suatu negara sedang stabil. Artinya tingkat inflassi berada dalam kondisi rendah.
  • Jarak antar tahun tidak terlalu jauh. Misalnya ketika akan menghitung indeks harga 2020, tahun dasar (based year) yang digunakan hendaklah dalam rentang waktu 5 sampai 10 tahun terakhir.
  • Penentuan tahun dasar (based year) juga bisa diambil berdasarkan peristiwa penting seperti adanya pergantian pemimpin.

Minggu, 21 April 2019

Manfaat Reksadana

Reksadana memiliki beberapa manfaat yang menjadikannya sebagai salah satu alternatif investasi yang menarik antara lain:

1. Dikelola oleh manajemen profesional
Pengelolaan portofolio suatu reksadana dilaksanakan oleh manajer investasi yang memang mengkhususkan keahliannya dalam hal pengelolaan dana. Peran manajer investasi sangat penting mengingat pemodal individu pada umumnya mempunyai keterbatasan waktu, sehingga tidak dapat melakukan riset secara langsung dalam menganalisa hharga efek serta mengakses informasi ke pasar modal.

2. Diversifikasi investasi
DIversifikasi atau penyebaran investasi yang terwujud dalam portofolio akan mengurangi risiko (tetapi tidak dapat menghilangkan), karena dana atau kekayaan reksadana diinvestasikan pada berbagai jenis efek sehingga risikonya juga tersebar. Dengan kata lain, risikonya tidak sebesar bila seorang membeli satu atau dua jenis saham atau efek secara individu.

3. Tranparansi informasi
Reksadana wajib memberikan informassi atas perkembangan portofolionya dan biayanya secara kontinyu sehingga pemegang unit penyertaan dapat memantau keuntungannya, biaya, dan risiko setiap saat. Pengelola reksadana wajib mengumumkan Nilai Aktiva Bersih (NAB)nya setiap hari di surat kabar serta menerbitkan laporan keuangan tengah tahunan dan tahunan serta prospektus secara teratur sehingga investor dapat memonitor perkembangan investasinya secara rutin.

4. Likuiditas yang tinggi
Agar investasi yang dilakukan berhasil, setiap instrumen investasi harus mempunyai tingkat likuiditas yang cukup tinggi. Dengan demikian, pemodal dapat mencairkan kembali unit penyertaan setiap saat sesuai ketetapan yang dibuat masing-masing reksadana sehingga memudahkan investor mengelola kasnya. Reksadana terbuka wajib membeli kembali unit penyertaannya sehingga sifatnya sangat likuid.

5. Biaya rendah
Karena reksadana merupakan kumpulan dana dari banyak pemodal dan kemudian dikelola secara profesional, maka sejalan dengan besarnya kemampuan untuk melakukan investasi tersbut akan menghasilkan pula efisiensi biaya transaksi. Biaya transaksi akan menjadi lebih rendah dibandingkan apabila investor individu melakukan transaksi sendiri di bursa. 

Sabtu, 20 April 2019

Jenis-Jenis Reksadana

1. Reksadana Saham
Reksadana saham adalah reksadana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari portofolio yang dikelolanya ke dama efek bersifat ekuitas (saham). Efek saham umumnya memberikan potensi hasil yang lebih tinggi berupa capital gain melalui pertumbuhan harga-harga saham dan deviden. Reksadana saham memberikan potensi pertumbuhan nilai investasi yang paling besar demikian juga dengan risikonya.

2. Reksadana Campuran
Reksadana campuran adalah reksadana yang melakukan investasi dalam efek ekuitas dan efek hutang yang perbandingannya tidak termasuk dalam kategori reksadana pendapatan tetap dan reksadana saham. Potensi hasil dan risiko reksadana campuran secara teoritis dapat lebih besar dari reksadana pendapatan tetap namun lebih kecil dari reksadana saham.

3. Reksadana Pendapatan Tetap
Reksadana pendapatan tetap adalah reksadana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari portofolio yang dikelolanya ke dalam efek bersifat hutang. Risiko investasi yang lebih tinggi dari reksadana pasar uang membuat nilai return bagi reksadana jenis ini juga lebih tinggi tetapi tetap lebih rendah dari reksadana campuran atau saham

4. Reksadana Pasar Uang
Reksadana pasar uang adalah reksadana yang melakukan investasi 80% pada efek pasar uang yaitu efek hutang yang berjangka kurang dari satu tahun, seperti SBI, deposito. Reksadana pasar uang merupakan reksadana yang memiliki risiko terendah namun juga memberikan return yang terbatas.

5. Reksadana Index
Reksadana index adalah reksadana yang isinya adalah sebagian besar dari index tertentu (tidak semua, yang penting merefleksikan index tersebut) dan dikelola secara pasif, artinya tidak melakukan jual beli di brsa, kecuali ada subscrption baru atau redemption, oleh karenya reksadana index biasanya keuntungan dan kerugiannya sejalan dengan index tersebut (jika ada selisih, biasanya selisihnya kecil). 

Sumber:

Jumat, 19 April 2019

Definisi Reksadana

Definisi Reksadana
Reksadana adalah wadah dan pola pengelolaan dana/modal bagi sekumpulan investor untuk berinvestasi dalam instrumen-instrumen investasi yang tersedia di pasar dengan cara membeli unit penyertaan reksadana. Dana ini kemudian di kelola oleh Manajer Investasi (MI) ke dalam portofolio investasi, baik berupa saham, obligasi, pasar uang ataupun efek/sekuriti lainnya.

Menurut Undang-undang Pasar Modal nomor 8 Tahun 1995 pasal 1, ayat 27:
Reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh Manajer Invesatsi.
 Terdapat empat unsur penting dalam pengertian Reksadana, yaitu:

  1. Reksadana menrupakan kumpulan dana dan pemilik (investor).
  2. Diinvestasikan pada efek yang dikenal dengan instrumen investasi.
  3. Reksadana tersebut dikelola oleh manajer investasi.
  4. Reksadana tersebut merupakan instrumen jangka menengah dan panjang.
Pada reksadana, manajemen investasi mengelola dana-dana yang ditempatkannya pada surat berharga dan merealisasikan keuntungan ataupun kerugian dan menerima dividen atau bunga yang dibukukannya ke dalam "Nilai Aktiva Bersih" (NAB) reksadana tersebut.

Kekayaan reksadana yang dikelola oleh manajer tersebut wajib untuk disimpan pada bank kustodian yang tidak terafiliasi dengan manajer investasi, di mana bank kustodian inilah yang akan beertindak sebagai tempat penitipan koleftif dan administratur.


Sumber: 

Rabu, 17 April 2019

Instrumen Pasar Uang

1. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
SBI adalah surat berharga yang bentuknya hutang jangka pendek yang diterbitkan oleh pemerintah.

2. Surat Berharga Pasar Uang (SPBU)
SPBU merupakan surat berharga yang diperdagangkan secara diskonto dengan Bank Indonesia atau lembaga keuangan lainnya yang ditentukan oleh Bank Indonesia.

3. Sertifikat Deposito
Sertifikat deposito adalah instrumen keuangan yang dikeluarkan oleh Bank terhadap simpanan nasabahnya dengan tingkat suku bunga dan periode jatuh tempo yang ditentukan.

4. Treasury Bills
Treasury bills adalah suatu surat hutang yang dikeluarkan oleh pemerintah suatu negara dengan jangka waktu kurang dari satu tahun.

5. Promissory Notes
Promissory notes adalah suatu surat pernyataan untuk membayar transaksi hutang piutang jangka pendek yang dilakukan kreditur dan debitur.

6. Commersial Paper
Commersial paper adalah instrumen hutang yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan kepada investor tanpa adanya jaminan (collateral), yang dipakai untuk pembiayaan kewajiban jangka pendek.

7. Call Money
Call money adalah instrumen keuangan yang dipakai untuk kegiatan transaksi pinjam-meminjam sejumlah dana yang dilakukan antar Bank dengan jangka waktu pendek (maksimal 1 tahun).

8. Banker's Acceptance
Banker's acceptance yaitu suatu surat berharga yang dipakai untuk kegiatan eksport-import barang, dapat juga digunakan dalam transaksi valuta asing (valas).

Baca juga : Definisi Reksadana
sumber:

Selasa, 16 April 2019

Pasar Uang

Pasar uang merupakan pertemuan dalam suatu pasar abstrak yang mempertemukan pihak pemilik dana (Funder) dengan pihak yang membutuhkan dana (Consumer) untuk memperoleh demand dan supply terhadap sejumlah dana atau surat-surat berharga jangka pendek. Dalam pasar uang, valuta asing diperlukan untuk membayar kegiatan ekspor impor dan utang luar negeri.

Menurut para ahli, pasar uang termasuk dalam pasar abstrak, yaitu pasar yang mengadakan transaksi jual-beli terhadap suatu barang tetapi barangnya tidak ada di pasar tersebut. Namun terdapat barang contoh berupa contoh surat berharga, brosur dalam jumlah terbatas. Artinya, didalam pasar uang kita tidak dapat menemukan penjual yang sedang menawarkan "fisik" uang seperti yang terjadi di pasar tertentu. Barang yang dijual adalah uang, namun diwakili oleh surat berharga jangka pendek dengan batas waktu maksimal satu tahun.

Pasar uang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  1. Menekankan pada pemenuhan dana jangka pendek.
  2. Mekanisme pasar uang ditekankan untuk mempertemukan pihak yang mempunyai kelebihan dana dan yang membutuhkan dana.
  3. Tidak terikat pada tempat tertentu seperti halnya Pasar Modal.
Adapun pelaku pasar uang diantaranya:
  1. Bank
  2. Yayasan
  3. Dana pensiun
  4. Perusahaan asuransi
  5. Perusahaan-perusahaan besar
  6. Lembaga pemerintahan
  7. Lembaga keuangan lain
  8. Individu masyarakat
Fungsi dan tujuan utama dari pasar uang adalah untuk mempertemukan para pemilik dana dengan pihak yang membutuhkan dana.  Mengacu pada pengertian pasar uang di atas,, beberapa fungsi dan tujuan adanya pasar uang adalah sebagai berikut:
  1. Sebagai mediator dan fasilitator perdagangan surat-surat berharga jangka pendek.
  2. Sebagai sumber dana untuk modal kerja bagi perusahaan yang membutuhkan tambahan modal ekspansi.
  3. Sebagai mediator dan fasilitator kegiatan investasi dari investor luar negeri kepada pengusaha lokal dalam bentuk kredit jangka pendek.
  4. Sebagai fasilitator bagi masyarakat yang ingin membeli Surat Berharga Pasar Uang dan Sertifikat Bank Indonesia.
Dari fungsi dan tujuan pasar uang diatas, tujuan pasar uang dapat kita pecah berdasarkan pihak yang membutuhkan dana dan pihak yang menanamkan dana:
Dari pihak yang membutuhkan dana:
  1. Untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek
  2. Untuk memenuhi kebutuhan likuiditas
  3. Untuk memenuhi kebutuhan modal kerja
  4. Sedang mengalami kalah keliring
Dari pihak yang menanamkan dana:
  1. Untuk memperoleh penghasilan dengan tingkat suku bunga tertentu.
  2. Membantu pihak-pihak yang mengalami kesulitan keuangan
  3. Spekulasi
Baca juga : Instrumen Pasar Uang
sumber: 

Produk Investasi

Berikut merupakan  produk investasi beserta kelebihan dan kekurangannya:
1. Tabungan
Investasi ini merupakan bentuk simpanan sejumlah dana yang dilakukan di bank ataupun lembaga keuangan lainnya.
Kelebihan: Dapat diambil kapan saja dan tidak memiliki risiko yang besar. Tabungan juga akan memberikan sejumlah pendapatan bunga.
Kekurangan: Bunga yang diberikan bank cukup kecil. Biasanya orang cenderung mudah mengambil uang dalam tabungan sehingga jumlahnya akan berkurang.

2. Deposito
Ini merupakan bentuk simpanan yang terikat oleh waktu tertentu yang sesuai dengan keinginan pemiliknya.
Kelebihan: Risiko yang dikandung deposito terbilang sangat rendah. Bunga yang diterapkan bank juga akan lebih tinggi dibandingkan dengan produk tabungan biasa.
Kekurangan: Pencairan dana deposito yang dilakukan sebelum waktu tempo akan dikenakan sejumlah biaya penalti yang terbilang cukup besar. 


3. Reksa Dana
Reksa dana merupakan salah  satu sarana untuk mengumpulkan dana secara kolektif. Dana tersebut nantinya dikelola seorang Manajer Investasi atau ssebuah Perusahaan Investasi. Reksa dana akan membagi risiko dan juga keuntungan secara merata kepada para investornya. Jumlah keuntungan tersebut akan sangat tergantung pada jenis reksa dana yang dipilih saat melakukan investasi tersebut. 
Kelebihan: Kita tidak perlu repot-repot untuk mengelola dana investasi. Sebab hal ini akan dilakukan oleh seorang Manajer Investasi yang profesional. Dana investasi akan diinvestasikan kepada beberapa perusahaan sekaligus seingga berbagai risiko dan juga keuntungan yang ditanggung tersebar di dalam beberapa perusahaan yang berbeda-beda.
Kekurangan: Kita mungkin akan sedikit kurang puas dan maksimal dalam investasi ini. Sebab segala sesuatunya dikelola Manajer Investasi yang kita pilih. Keuntungannya lebih kecil jika dibandingkan dengan keuntungan dari investassi dalam bentuk saham. Kita juga akan dikenakan sejumlah biaya pengelolaan oleh Perusahaan?Manajer Investasi yang kita gunakan.

4. Obligasi
Obligasi adalah surat utang yang akan didapatkan sebagai surat bukti atas pemberian sejumlah dana pada perusahaan swasta ataupun perusahaan Negara yang membuthkan sejumlah dana. Untuk itu, obligasi diterbitkan sebagai bukti peminjaman dana tersebut dari masyarakat. Dalam hal ini, pihak penerbit obligasi akan memberikan sejumlah bunga kepada para investornya. Pada umumnya, obligasi akan diterbitkan dengan masa peminjaman minimal 5 tahun.
Kelebihan: Obligasi memberikan bunga yang lebih besar dibandingkan dengan bunga deposito.
Kekurangan: Jangka waktu investasi ini tebrilang sangat panjang, minimal 5 tahun, sehingga akan menjadi sebuah masalah jika sewaktu0waktu kita ingin mencairkan dana sebelum jangka waktu yang telah disepakati. Obligasi juga memiliki risiko yang cukup tinggi. Jika sewaktu-waktu perusahaan penerbit obligasi mengalami kebangkrutan atau dilikuidasi, bisa saja dana yang kita investasikan tersebut tidak dikembalikan.

5. Saham
Saham merupakan bukti kepemilikan di dalam sebuah perusahaan. Dimana kita ikut serta menanamkan sejumlah modal didalmnya. Sebagai hasil dari investasi tersebut, kita akan mendapatkan pembagian hasil (dividen) secara berkala. Kita bisa membeli atau menjual saham diperusahaan sekuritass dan kita akan dikenakan sejumlah biaya atas tindakan tersebut.
Kelebihan: Kita bisa saja mendapatkan sejumlah keuntungan yang sangat besar atas kepemilikan saham, terutama jika harga saham perusahaan uang kita miliki mengalami kenaikan yang signifikan. Jumlah keuntungan ini bahkan bisa berlipat dari harga saham yang kita keluarkan sebelrumnya.
Kekurangan: Memiliki sejumlah risiko yang sangat besar. Kita bisa saja mengalami kerugian yang besar jika sewaktu-waktu harga saham tersebut turun di pasaran.

6. Emas  
Sarana investasi yang banyak digunakan masyarakat luas dan memiliki risiko rendah dan juga tahan terhadap inflasi adalah investasi emas. Emas bisa dibeli dalam bentuk batangan, koin, dan perhiasan. Proses mendapatkannya juga terbilang mudah. Itulah mengapa banyak orang memilih emas sebagai sarana investasi. 
Kelebihan: Emas merupakan bentuk aset yang mudah dijual jika sewaktu-waktu kita membutuhkan sejumlah dana dalam keadaan darurat.
Kekurangan: Emas memiliki risiko yang tinggi untuk hilang atau dicuri orang lain. 

7. Properti
Bentuk investasi lain yang terbilang mengalami kenaikan harga dan stabil dalam waktu yang panjang. Harga rumah selalu mengalami peningkatan dan bahkan sangat jarang mengalami penurunan. Hal tersebut menjadi salah satu alasan banyak orang untuk menginvestasikan uang mereka ke dalam bentuk properti.
Kelebihan: Risiko penurunan harga sangat rendah, bahkan sangat jarang terjadi. Rumah memiliki risiko yang menjanjikan untuk dijadikan sebagai investasi. Bahkan investasi ini menjamin kenaikan harga yang stabil setiap tahunnya sehingga cukup tahan mengahadapi inflasi.
Kekurangan: Membutuhkan sejumlah biaya perawatan untuk investasi properti yang dimiliki. Kita bisa saja mengalami kesulitan ketika akan menjualnya. Terlebih ketika kita membutuhkan sejumlah dana darurat.

Baca juga : Pasar Uang

Minggu, 14 April 2019

Pengertian Investasi


Berdasarkan teori ekonomi, investasi berarti pembelian (dan produksi) dari modal barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan datang (barang produksi). Investasi adalah suatu fungsi pendapatan dan tingkat bunga, dilihat dengan kaitannya I = (Y, i). Suatu pertambahan pada pendapatan akan mendorong investasi yang lebih besar, di mana tingkat bunga yang lebih tinggi akan menurunkan minat untuk investasi sebagaimana hal tersebut akan lebih mahal dibandingkan dengan meminjam uang. Walaupun jika suatu perusahaan lain memilih untuk menggunakan dananya sendiri untuk berinvestasi, tingkat bunga menunjukkan suatu biaya kesempatan dari investasi dana tersebut daripada meminjamkan untuk mendapatkan bunga.[1]

Secara umum, pengertian investasi adalah penanaman aset atau dana yang dilakukan oleh sebuah perusahaan atau perorangan dalam jangka waktu tertentu demi untuk memperoleh timbal balik yang lebih besar di masa depan. Investasi adalah salah satu cara dalam mengembangkan jumlah uang atau harta yang dimiliki saat ini. [2]

Adapun pengertian investasi menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut: [3]
1.      Haming dan Basalamah
Menurut Haming dan Basalamah pengertian investasi adalah pengeluaran pada masa sekarang untuk pembelian aktiva riil (properti, mobil, dan lainnya) atau juga aktiva keuangan dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang lebih besar di masa depan.
Investasi sangat erat kaitannya dengan aktivitas penarikan sumber-sumber dana yang digunakan untuk pengadaan barang modal saat sekarang. Dengan barang modal tersebut diharapkan akan menghasilkan aliran produk baru di masa depan.
2.      Mulyadi
Menurut Mulyadi pengertian investasi adalah pengaitan sumber-sumber dana dalam jangka panjang untuk mendapatkan hasil laba di masa mendatang.
3.      Sadono Sukirno
Menurut Sadono Sukirno pengertian investasi adalah aktivitas pengeluaran atau pembelanjaan penanam modal untuk membeli barang-barang modal dan juga perlengkapan-perlengkapan produksi dengan tujuan menambah kemampuan memproduksi barang dan jasa yang tersedia dalam perekonomian.
4.      Henry Simamora
Menurut Henry Simamora definisi investasi adalah suatu aktiva yang digunakan oleh perusahaan untuk meningkatkan kekayaannya melalui distribusi hasil investasi (midal: pendapatan bunga, royalti, dividen, pendapatan sewa, dan lainnya) untuk apresiasi nilai investasi atau juga untuk manfaat lain bagi sebuah perusahaan yang melakukan investasi melalui dagang.
5.      Sunariyah
Menurut Sunariyah pengertian investasi adalah penanaman modal untuk satu ataupun lebih aktiva yang dimiliki yang biasanya memiliki jangka waktu lama dengan hrapan untuk mendapatkan keuntungan di masa depan.
6.      James C VanHorne
Menurut James C VanHorne arti investasi adalah aktifitas memanfaatkan kas pada saat ini, dengan tujuan untuk mendapatkan hasil barang di masa yang akan datang.
7.      Fitz Gerald
Menurut Fitz Gerald pengertian investasi adalah aktifitas yag berkaitan dengan usaha penarikan berbagi sumber dana yang digunakan untuk pengadaan modal barang pada saat sekarang. Barang modal tersebut kemudian diharapkan akan menhasilkan produk baru di masa mendatang.
8.      Salim HS dan Budi Sutrisno
Menurut Salim HS dan Budi Sutrisno pengertian investasi adalah aktifitas penanaman modal oleh investor, baik investor lokal maupun investor asing dalam berbagai jenis bidang usaha yang terbuka untuk investasi. Tujuan investor melakukan investasi adalah untuk mendapatkan laba.

Kamis, 04 April 2019

Pasar Modal [Pelaku dan Fungsi Pasar Modal]

Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar modal menyediakan berbagai alternatif bagi para investor selain alternatif investasi lainnya, seperti menabung di bank, membeli emas, asuransi, tanah dan bangunan, dan sebagainya. Pasar modal bertindak sebagai penghubung antara para investor dengan perusahaan ataupun institusi pemerintah melalui perdagangan instrumen melalui jangka panjang seperti obligasi, saham, dan lainnya. Berlangsungnya fungsi pasar modal adalah meningkatkan dan menghubungkan aliran dana jangka panjang dengan kriteria pasarnya secara efisien yang akan menunjang pertumbuhan riil ekonomi secara keseluruhan.

Struktur pasar modal di Indonesia tertinggi berada pada menteri keuangan menunjuk PJK merupakan lembaga pemerintah yang bertugas untuk melakukan pembinaan, pengaturan, dan pengawasan sehari-hari padar modal dengan tujuan mewujudkan terciptanya kegiatan pasar modal yang teratur, wajar, efisien serta melindungi kepentingan masyarakat pemodal.

Pelaku utama yang terlibat di pasar modal dan lembaga penunjang yang terlibat langsung dalam proses transaksi antara pemain utama adalah sebagai berikut:

1. Emiten
2. Investor
3. Lembaga Penunjang
4. Penjamin Emisi
5. Perantara Perdagangan Efek
6. Perdagangan Efek
7. Penanggung
8. Wali Amanat
9. Perusahaan Surat Berharga
10. Perusahaan Pengelola Dana
11. Kantor Administrasi Efek

Secara umum, fungsi pasar modal adalah sebagai berikut:
1. Sebagai sarana penambah modal bagi usaha
2. Sebagai sarana pemerataan pendapatan
3. Sebagai sarana peningkatan kapasitas produksi
4. Sebagai sarana penciptaan tenaga kerja
5. Sebagai sarana peningkatan pendapatan negara
6. Sebagai indikator perekonomian negara

Sumber:

Selasa, 12 Maret 2019

Penawaran Uang

Penawaran uang adalah jumlah semua uang yang beredar dalam suatu perekonomian.
a. Pengertian Jumlah Uang Beredar Menurut Ekonomi Klasik
Sebagian ekonomi klasik mengartikan uang beredar sebagai uang kertas dan uang logam yang ada ditangan masyarakat (disebut juga uang kartal atau currency) karena hanya uang inilah yang benar-benar merupakan daya beli yang langsung bisa digunakan/dibelanjakan serta memengaruhi harga barang-barang. Bahkan kaum klasik menyempitkan lagi pengertian jumlah uang beredar, yaitu hanya uang kertas dan logam yang ada di tangan masyarakat tidak termasuk uang yang disimpan di bank dan di kantor kas negara.

b. Pengertian Jumlah Uang Beredar Ketika Peranan Bank Makin Berkembang
Dengan makin berkembangnya peranan bank dalam perekonomian, maka pengertian uang beredar sebagai hanya uang kartal sudah makin ditinggalkan. Hal ini dikarenakan semakin banyak masyarakat umum yang menyimpan uang tunainya di bank dalam bentuk rekening koran dan giro (uang giral/demand deposits) demi keselamatan atau kemudahan transaksi. Pengertian jumlah yang beredar saat  peranan bank makin berkembang dibagi menjadi tiga yaitu :

1. Dalam Arti Sempit (Narrow Money)
Jumlah uang beredar merupakan seluruh uang kartal (uang tunai) yang dipegang masyarakat dan uang giral (demand deposits) yang dimiliki oleh perseorangan pada bank-bank umum. Uang giral dalam pengertian ini hanya uang giral yang dapat digunakan untuk transaksi secara langsung oleh pemiliknya sehingga uang giral disimpan dalam lemari besi bank dan bank sentral atau milik bank yang ada di bank lain tidak termasuk sebagai uang giral dalam pengertian sempit ini.

2. Dalam Arti Luas (Broad Money)
Dalam pengertian luas ini, uang beredar selain uang kartal dan giro yang dipegang masyarakat, juga termasuk deposito berjangka dan tabungan masyarakat (uang kuasi), karena tabungan dan deposito berjangka ini dapat diubah menjadi uang tunai sama dengan uang kartal, bahkan pada perekonomian yang makin maju banyak transaksi yang dilakukan melalui bank.

3. Dalam Arti Paling Luas
Dalam pengertian paling luas ini jumlah uang beredar juga termasuk uang yang disimpan di lembaga keuangan lain bukan bank ( bukan bank umum dan bank tabungan) asalkan memenuhi syarat sebagai uang, yaitu harganya tetap dan dapat diterima masyarakat secara umu (misalkan lembaga pembiayaan, asuransi, dan pegadaian.

Senin, 11 Maret 2019

Faktor-faktor yang Memengaruhi Permintaan Uang

Dari uraian di atas dapat di tarik kesimpulan mengenai faktor-faktor yang memengaruhi permintaan uang, yaitu sebagai berikut.
a. Besar-kecilnya pembelanjaan negara yang berkaitan dengan pendapatan nasional.
b. Cepat atau lambatnya laju peredaran uang. Kecepatan peredaran uang dipengaruhi oleh faktor berikut.

  1. Kebiasaan pembayaran konsumen, apakah tunai atau angsuran sebab ini akan berpengaruh terhadap jumlah uang yang diminta pada saat ini atau saat yang akan datang.
  2. Frekuensi pembayaran pendapatan.
  3. Praktik-praktik bank, hal ini berkaitan dengan keluar-masuknya uang melalui bank.
c. Keadaan psikologi masyarakat dalam menggunakan uangnya.
d. Motif-motif masyarakat dalam memiliki uang.
Motif masyarakat memegang uang terdiri dari tiga motif, yaitu motif transaksi (transaction motive), motif berjaga-jaga (precautionary motive), dan motif spekulasi (speculation motive).

Minggu, 10 Maret 2019

Teori Permintaan Uang Keynesian

Mengapa kamu perlu memegang uang tunai dalam jumlah tertentu? Mengapa kamu perlu uang tunai? Alasan orang memegang uang tunai menurut John Maynard Keynes adalah karena uang diperlukan sebagai alat pembayaran  (transaction motive), untuk keperluan berjaga-jaga (precautionary motive), dan untuk keperluan spekulasi (speculation motive).

1. Motif Transaksi (Transaction Motive)
Dalam teori Keynes, permintaan uang untuk transaksi sama dengan permintaan uang dalam teori klasik. Masyarakat memegang uang tunai dengan tujuan mempermudah kegaitan transaksi sehari-hari. Permintaan uang untuk keperluan transaksi memiliki hubungan positif dengan pendapatan. Jika pendapatan naik, maka permintaan uang untuk keperluan transaksi juga meningkat.

2. Motif Berjaga-jaga (Precautionary Motive)
Permintaan terhadap uang bisa saja karena orang ingin berjaga-jaga terhadap suatu peristiwa yang tidak dikehendaki seperti sakit, kecelakaan, kebanjiran, dan kebakaran. Permintaan uang untuk berjaga-jaga juga memiliki hubungan positif dengan pendapatan.

3. Motif Spekulasi (Speculation Motive)
Motif spekulasi adalah motif memegang uang tunai untuk keperluan keuntungan. Hal ini merupakan konsekuensi dari salah satu fungsi uang, yaitu sebagai media penyimpan nilai. Keuntungan dari memegang uang tunai adalah likuiditasnya yang sempurna. Artinya kapanpun dibutuhkan, pada saat ini juga dapat digunakan. Namun, demikian terdapat biaya hilangnya kesempatan memperoleh bunga dalam memegang uang tunai seandainya uang itu di simpan dalam bentuk obligasi. Jadi permintaan uang untuk spekulasi berhubungan dengan tingkat bunga yang berlaku. Jika tingkat bunga rendah permintaan uang meningkat, sedangkan pada tingkat bunga tinggi permintaan uang turun.

Sabtu, 09 Maret 2019

Teori Permintaan Uang Klasik

Teori Permintaan Uang Klasik

Menurut ahli ekonomi klasik, fungsi uang hanyalah sebagai alat ukur sehingga jumlah uang hanya diminta sebanding atau proporsional dengan tingkat output atau pendapatan. Jika tingkat output atau pendapatan meningkat, maka jumlah uamng yang diminta juga meningkat. Demikian pula jika tingkat output atau pendapatan turun, maka jumlah uang yang diminta juga turun. Jumlah uang yang dipegang oleh masyarakat tidak hanya nilai nominalnya, tetapi juga daya belinya, yaitu nominal uang dibandingkan tingkat harga yang berlaku (real money balances). Hal ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

 (M/P)d = k. Y

Sebagaiana anggapan kaum klasik bahwa uang hanya sebagai fungsi alat tukar, maka uang bersifat netral, artinya uang hanya memengaruhi tingkat harga. Pendapat ini dinyatakan dalam persamaan kuantitas uang klasik oleh Irving Fisher sebagai berikut.

M x V = P x T atau MV=PT

Dari persamaan diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah uang yang beredar dikali velositas uang akan sama dengan tingkat harga umum dikali dengan jumlah transaksi. Velositas uang adalah jumlah perputaran uang dalam setahun dalam suatu perekonomian yang dalam jangka pendek dianggap konstan. Misalnya perekonomian Indonesia yang hanya memproduksi sepatu dalam datu tahun dapat dihasilkan 1.000.000 pasang sepatu yang harga per pasangnya Rp. 240.000,00 dan velositas uang adalah sebesar 12, maka jumlah uang yang beredar adalah sebesar:

M x 12 = 1.000.000 x 240.000
M = 240.000.000.000/12
M = 20.000.000.000

JIka produksi sepatu meningkat sebanyak 20% yaitu menjadi 1.200.000 pasang dan diasumsikan hal lain konstan (ceteris paribus), jumlah uang yang beredar juga akan meningkat sebanyak 20%, yaitu menjadi :

M = 20.000.000.000+20*20.000.000.000/100
M = 24.000.000.000

Model seperti dijelaskan di atas memiliki kelemahan, yaitu sulit untuk menentukan unit transaksi sebenarnya yang terjadi (T) karena di dalam sebuah perekonomian tidak hanya dihasilkan satu produk, tetapi ratusan macam produk. Untuk itu, maka nilai T yang digunakan adalah nilai output riil atau PDB riil sehingga persamaannya menjadi:

M x V = P x T

Jumat, 21 Desember 2018

Sistem Ekonomi

Sistem Ekonomi

A. Sistem Ekonomi Tradisional
Dalam sistem ekonomi tradisional, masalah apa, bagaimana, dan untuk siapa, dijawab dengan adanya adat atau tradisi turun-temurun. Adat ini diwariskan secara konsisten kepada generasi-generasi berikutnya. Adat sangat menentukan kapan masa berperang, kapan mengadakan panen, sistem pertanian yang dipakai, dan lain-lain. Bagi orang yang berada di luar, mungkin hal tersebut terasa ganjil dan tidak masuk akal. Namun, bagi mereka itulah solusi paling baik dan mampu memberikan jawaban bagi permasalahan yang mereka hadapi.

Sistem ekonomi tradisional mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

  • Tidak adanya pemisah yang tegas antara rumah tangga produksi dan rumah tangga konsumsi sehingga bisa dianggap masih dalam satu kesatuan.
  • Teknologi yang digunakan masih sangat sederhana.
  • Tidak terdapat pembagian kerja, jikapun ada masih sangat sederhana.
  • Tidak ada hubungan dunia luar sehingga masyarakat sngat statis.
Berdasarkan ciri-ciri tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem ekonomi tradisional mempunyai kebaikan, yaitu terjadinya persaingan yang sehat serta tidak menimbulkan tekanan jiwa dalam masyarakat karena anggota masyarakat tidak dibebani oleh target-target tertentu yang harus dicapai. Namun kelemahan dari sistem ini adalah masyarakat akan sulit berkembang.


B. Sistem Ekonomi Komando
Sisi ekstrim sistem ekonomi lainnya adalah sistem ekonomi komando atau perencanaan terpusat. Dalam sistem ekonomi ini, pemerintah sangat dominan. Peran ini diwujudkan dalam satu komando, baik produksi maupun konsumsi. Pemerintah akan menentukan apa, bagaimana dan untuk siapa barang yang akan diproduksi.

Sistem ekonomi terpusat memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Kegiatan ekonomi (produksi, distribusi, dan konsumsi) diatur oleh pemerintah.
  • Kebebasan individu dalam perusahaan tidak ada.
  • Kebebasan individu dalam memiliki kekayaan pribadi tidak ada.
  • Kepemilikan alat produksi sepenuhnya pada pemerintah.
  • Kegiatan ekonomi tidak melibatkan masyarakat atau swasta.
C. Sistem Ekonomi Pasar

Sistem ekonomi pasar menyerahkan sepenuhnya pada pasar. Dalam sistem ekonomi ini, sistem harga, pasar dan laba sangat menentukan jawaban terhadap pertanyaan apa, bagaimana, dan untuk siapa. Orang yang ingin mendapatkan laba haruslah meguasai pasar dengan mengandalkan teknologi yang maju dan harga yang tinggi. 

Sistem ekonomi ini cenderung mebuat duatu monopoli dan persaingan tidak sehat. Individu cenderung menggunakan segala cara untuk memperoleh keuntungan dan kekayaan. Perusahaan-perusahaan bersaing sangat bebas karena pemerintah sama sekali tidak ada.

Sistem ekonomi pasar (liberal) memiliki ciri utama sebagai berikut:

  • Kegiatan ekonomi sepenuhnya diserahkan dan dilaksanakan oleh swasta masyarakat.
  • Kebebasan masyarakat untuk memiliki alat-alat produksi dan berusaha diakui.
  • Hak miliki perorangan diakui.
  • Keikutsertaan pemerintah dalam bidang ekonomi dilakukan tidak secara langsung dan hanya terbatas pada pembuatan peraturan dan kebijakan ekonomi.
  • Kebebasan masyarakat untuk berinovasi dan berimprovisasi diakui dan dihormati.
  • Kegiatan dilaksanakan bersifat profit oriented.
D. Sistem Ekonomi Campuran

Kecenderungan saat ini adalah sistem ekonomi campuran, yaitu mengambil sebagian unsur-unsur pasar, tradisional, dan komando. Hal ini didasari oleh saling ketergantungan antarnegara dan adanya pengaruh ekonomi global.

Dalam ekonomi campuran, mekanisme harga dan pasar bebas yang dianut oleh sistem ekonomi pasar bebas dapat berdampingan dengan adanya perencanaan dari pusat seperti yang dianut oleh sistem ekonomi komando. Satu hal yang harus dipahami, bahwa pada sistem ekonomi campuran terdapat peranan pemerintah untuk mengendalikan pasar yang bertujuan agar ekonomi tak lepas sama sekali dan menguntungkan para pemilik modal yang besar sehingga membentuk monopoli perdagangan.

Senin, 17 Desember 2018

Uang

Uang

A. Pengertian Uang
Definisi uang menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:

  1. A.C. Pigou : dalam bukunya The Veil of Money, yang dimaksud dengan uang adalah alat tukar.
  2. D.H Robertson : dalam bukunya Money, ia mengatakan bahwa money is something reccepted in payment for goods. Artinya uang adalah sesuatu yang bisa diterima dalam pembayaran untuk mendapatkan barang-barang.
  3. R.G Thomas : dalam bukunya Our Modern Banking ia menjelaskan bahwa money is something that is readily and generally accepted by public in payment for goods, services and other valuable assets and for the payment for debts. Artinya, uang adalah sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya untuk pembayaran utang.
B. Fungsi Uang

Dari definisi-definisi pada bagian A, secara tersirat disebutkan fungsi uang yaitu sebagai alat tukar dan sebagai alat pembayaran utang. Namun secara lengkap fungsi uang dapat dibedakan sebagai fungsi utama dan fungsi turunan. Fungsi utama uang adalah sebagai alat tukar, sebagai alat kesatuan hitung, dan sebagai penyimpan nilai, sedangkan fungsi turunan uang adalah alat penunda pembayaran dan penambah kekayaan.

C. Jenis-jenis Uang
Uang yang beredar dalam masyarakat dapat dibedakan dalam tiga jenis, yaitu uang kartal, uang giral, dan uang quasi.

  • Uang kartal : alat bayar yang sah dan wajib digunakan sehari-hari.
  • Uang giral :bukan merupakan alat pembayaran yang sah. Artinya masyarakat boleh menolak dibayar dengan uang giral sebab beredarnya uang giral hanya di kalangan tertentu, misalnya orang yang memiliki rekening di bank dan pengusaha.
  • Uang quasi adalah uang yang beredar dimasyarakat berupa uang-uang yang ditabung, baik di rumah maupun di lembaga-lembaga bank dan nonbank kecuali tabungan giro. Uang quasi bentuknya dapat berupa uang kartal atau uang giral.
D. Nilai Uang

Pada dasarnya nilai uang terdiri dari nilai intrinsik dan nilai nominal. Apabila uang diukur dengan daya belinya, dikenal nilai riil. Nilai riil adalah nilai yang dapat diukur dengan sejumlah barang yang menunjukkan daya beli uang tersebut. Nilai riil erat kaitannya dengan uang sebagai alat tukar. Hubungan antara harga barang dengan nilai harga tersebut merupakan cerminan bahwa uang memiliki nilai riil dan hal itu merupakan nilai internal uang.

Dengan adanya globalisasi ekonomi, nilai uang tidak hanya ditunjukkan oleh kemampuannya untuk memperoleh sejumlah barang/jasa, namun lebih jauh berhubungan pula dengan mata uang asing yang dinyatakan dengan kurs valuta asing. Apabila daya beli uang diukur dengan mata uang asing, maka uang tersebut memiliki nilai eksternal. Baik nilai internal maupun nilai eksternal menunjukkan daya beli uang tersebut.

Minggu, 16 Desember 2018

Masalah Ekonomi

Masalah Ekonomi 

A. Masalah Pokok Ekonomi Menurut Aliran Klasik
Ekonomi klasik diwakili oleh Adam Smith. Menurut Adam Smith kemakmuran tidak terletak pada emas, melainkan pada barang-barang. Kemakmuran menunjukkan suatu keadaan yang seimbang antara kebutuhan dengan benda pemuas kebutuhan. Proses untuk mencapai kemakmuran suatu masyarakat tidaklah mudah. Hal inilah yang menjadi masalah pokok ekonomi di masyarakat.
Menurut teori ilmu ekonomi klasik, masalah pokok ekonomi masyarakat dapat digolongkan kepada tiga permasalahan penting, yaitu masalah produksi, masalah distribusi, dan masalah konsumsi.

1. Masalah Produksi
Untuk mencapai kemakmuran, barang-barang kebutuhan harus tersedia di tengah masyarakat. Karena masyarakat sangat heterogen, maka barang-barang yang tersedia pun beragam jenisnya sehingga muncul permasalahan bagi produsen, yaitu barang apa saja harus diproduksi. Berdasarkan hal tersebut, tentu menimbulkan permasalahan bagi produsen dan menimbulkan kekhawatiran apanila memproduksi suatu barang tertentu, tetapi tidak dikonsumsi masyarakat.

2. Masalah Distribusi
Agar barang/jasa yang telah dihasilkan dapat sampai kepada orang yang tepat, dibutuhkan sarana dan prasarana distribusi yang baik. Contoh, dari kebun hasil panen perlu alat angkut yang ditunjang prasarana jalan yang baik agar hasil panen cepat sampai ke tangan konsumen dan tidak tertimbun di produsen.

3. Masalah konsumsi
Hasil produksi yang telah didistribusikan kepada masyarakat idealnya dapat dipakai atau dikonsumsi masyarakat yang tepat dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang tepat pula. Persoalan yang muncul apakah barang tersebut akan dikonsumsi dengan tepat oleh masyarakat yang benar-benar membutuhkan atau menjadi sia-sia karena tidak terjangkau oleh masyarakat sehingga proses konsumsi tidak berjalan sebagaimana mestinya.

B. Masalah Pokok Ekonomi Menurut Aliran Modern
Para ahli ekonomi modern sepakat bahwa dengan sumber daya yang tersedia, paling sedikit ada tiga masalah pokok yang dihadapi setiap perekonomian dan harus dipecahkan oleh masyarakat sebagai subjek ekonomi.

1. Barang dan Jasa Apa yang akan Diproduksi dan Berapa Banyak? (What and How Much?)
Mengingat bahwa sumber produksi yang tersedia terbatas dan penggunaanya bersifat alternatif, maka masyarakat harus menentukan jenis dan jumlah barang dan jasa yang akan diproduksi. Masyarakat dapat memilih satu atau beberapa jenis barang dan jasa yang akan diproduksi dengan perbandingan tertentu. Pilihan yang dilakukan oleh masyarakat ini tentunya yang dipandang paling menguntungkan dan memberikan manfaat yang paling besar bagi masyarakat guna memenuhi kebutuhan.

2. Bagaimana Cara Memproduksi?
Pertanyaan ini menyangkut teknik produksi yang diterapkan dan kemampuan mengombinasikan faktor-faktor produksi atau sumber daya yang ada di dalam proses produksi. Dengan keterbatasan sumber daya ekonomi yang tersedia para produsen harus mampu menciptakan teknik produksi yang efisien. Untuk itu, kemajuan dalam bidang ilmu dan teknologi produksi perlu ditingkatkan.

3. Untuk Siapa Barang atau Jasa Dihasilkan ?
Pertanyaan ini menyangkut masalah untuk siapa atau lapisan masyarakat mana yang menikmati barang dan jasa yang diproduksi. Apakah setiap warga mendapat bagian yang sama atau berbeda?

Apakah barang/jasa hanya untuk orang kaya saja? Apakah pendapatan nasional telah didistribusikan secara adil? Haruskan gaji para manajer sepuluh kali lipat dari buruh? Apakah proyek mobil murah perlu silaksanakan agar penduduk berpendapatan rendah dapat mengonsumsinya? Semua pertanyaan tersebut menyangkut  untuk siapa barang/jasa diproduksi. 


Ketiga masalah diatas bersifat fundamental dan bersifat kait-mengait satu dengan yang lainnya serta selalu dihadapi oleh setiap negara, baik negara yang sedang berkembang maupun negara yang sudah maju. Namun, tidak semua perekonomian dapat memecahkan ketiga masalah tersebut dengan cara yang sama.

Kelangkaan Sumber Daya

Kelangkaan Sumber Daya

Sumber daya disebut juga faktor produksi. Faktor produksi digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa. Faktor produksi ini bersifat langka atau jumlahnya terbatas.

a. Tanah
Tanah merupakan faktor produksi yang terpenting karena segala sesuatu harus diatas tanah. Jumlah tanah semakin hari semakin menyusut karena berbagai sebab, misalnya alih fungsi dan bencana alam.
Faktor produksi tanah terdiri dari :

  • tenaga penumbuh dari tanah,
  • tenaga air,
  • ikan dan mineral,
  • tanah yang di atasnya didirikan bangunan, serta
  • iklim, cuaca, curah hujan, dan angin.
Tanah merupakan faktor produksi yang langka karena jumlahnya terbatas dan bila sudah digunakan untuk suatu produksi, tanah tersebut tidak bisa lagi digunakan untuk produksi barang lain. Misalnya, tanah digunakan untuk jalan tol, tanah tersebut tidak bisa digunakan lagi untuk pertanian.


b. Tenaga Kerja
Dalam ilmu ekonomi, tenaga kerja mencakup kemampuan fisik dan mental yang dimiliki manusia. Tenaga kerja juga memiliki keterbatasan baik dari segi fisik maupun jumlahnya. Misalnya seorang tenaga kerja yang bekerja di pabrik sepatu tentu tidak bisa bekerja lagi di pabrik yang lainnya dalam waktu yang bersamaan.

c. Modal/Kapital
Kapital adalah semua jenis barang yang digunakan untuk menunjang kegiatan-kegiatan produksi barang-barang lain. Kapital dapat terdiri dari mesin-mesin, pabrik-pabrik, pembangkit tenaga listrik dan lainnya. Jumlah kapital juga terbatas. Dengan demikian kappital juga barang langka. Contoh jika lebih banyak modal yang disalurkan ke pengusaha besar, semakin sedikit kredit yang bisa disalurkan ke pengusaha kecil dan menengah. 

d. Entrepreneurship
Pengusaha memiliki jumlah yang terbatas. Dalam menghasilkan barang dan jasa faktor pengnusaha sangat penting. Pengusaha berperan dalam memadukan faktor produksi lain sehingga barang dan jasa dihasilkan. Oleh karena terbatasnya jumlah pengusaha, banyak barang dan jasa yang tidak bisa diproduksi .

Kamis, 13 Desember 2018

Kebutuhan Manusia

Kebutuhan Manusia

1. Pengertian Kebutuhan 
Kebutuhan adalah keinginan manusia terhadap benda atau jasa yang dapat memberikan kepuasan jasmani maupun kebutuhan rohani. Kebutuhan manusia tidak terbatas pada kebutuhan yang bersifat konkret (nyata) tetapi juga bersifat abstrak (tidak nyata). Beberapa faktor yang menyebabkan kebutuuhan manusia itu tidak terbatas antara lain sebagai berikut:

  • Makin bertambahnya jumlah penduduk
  • Makin maju ilmu pengetahuan
  • Makin meluaskan lingkungan perguruan
  • Meningkatkan tingkat kebudayaan manusia
Dalam pemenuhan kebutuhan manusia yang tidak terbatas dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:


  • Berusaha secara individu atau kelompok dalam masyarakat atau lingkungannya.
  • Pemenuhan kebutuhan tidak sekaligus, tetapi harus menerapkan skala prioritas yaitu mengutamakan kebutuhannya yang harus didahulukan.


2. Macam-macam Kebutuhan
a. Kebutuhan menurut tingkat intensitasnya

  • Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang harus dipenuhi agar manusia dapat memperrtahankan kehidupannya. Supaya dapat hidup manusia harus makan, minum, dan berpakaian. Selain itu manusia juga memerlukan tempat tingga atau rumah. Kebutuhan primer disebut juga kebutuhan alamiah.
  • Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang terjadi setelah kebutuhan primer terpenuhi.
  • Kebutuhan tersier atau kebutuhan kemewahan adalah kebutuhan yang terjadi setelah kebutuhan primer dan sekunder terpenuhi.
b. Kebutuhan menurut sifatnnya


  • Kebutuhan jasmani adalah kebutuhan yang berhubungan dengan jasmani. Misal: makan, minum, pakaian, dan olahraga.
  • Kebutuhan rohani adalah kebutuhan yang merupakan upaya manusia untuk memenuhi kepuasan jiwa atau rohani seseorang.
c. Kebutuhan menurut subjeknya


  • Kebutuhan individu adalah kebutuhan yang dirasakan oleh seseorang dan pemenuhannya dapat dilakukan secara individu. Misalkan petani membutuhkan cangkul.
  • Kebutuhan kelompok atau kolektif afalah kebutuhan yang dirasakan oleh kelompok orang secara bersamaan dan pemenuhannya dilakukan secara bersama-sama. Misalkan : fasilitas umum.
d. Kebutuhan menurut waktu


  • Kebutuhan sekarang adaalah kebutuhan mendesak yang harus dipenuhi saat ini dan tidak boleh ditunda-tunda. 
  • Kebutuhan yang akan datang adalah kebutuhan yang sifatnya tidak terdesak dan dapat ditunda sampai waktu yang telah ditentukan. Kebutuhan ini berhubungan dengan persediaan atau persiapanuntuk waktu yang akan datang.


3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan
a. Peradaban
Peradaban adalah satu faktor yang membuat kebutuhan tiap zaman berbeda. Kebutuhan manusia pada zaman dahulu hanya tertuju pada kebutuhan primer. Seiring dengan perkembangan peradaban, kebutuhan manusia juga semakin berkembang.

b. Lingkungan
Lingkungan termasuk salah satu faktor yang mempengaruhi kebutuhan manusia. Kebutuhan masyarakat yang mendiami sebuah pesisir berbeda dengan masyarakat yang mendiami pegunungan.

c. Adat Istiadat
Adat istiadai juga mempengaruhi perbedaan kebutuhan setiap individu/kelompok. Pria Jawa memiliki tradisi untuk menggunakan blangkon, sedangkan pria di daerah lain tidak.

d. Agama
Agama termasuk salah satu faktor yang membuat kebutuhan setiap individu berbeda, misalnya penganut agama Islam membutuhkan sajadah untuk sholat.