Sekolah Dasar

Di halaman ini kamu akan mendapatkan banyak materi Sekolah Dasar

Sekolah Menengah Pertama

Di halaman ini kamu akan mendapatkan banyak materi Sekolah Menengah Pertama

Sekolah Menengah Atas

Di halaman ini kamu akan mendapatkan banyak materi Sekolah Menengah Atas

Materi Umum

Di halaman ini kamu akan mendapatkan banyak Pengetahuan Umum

Kelas Online

Jika kamu membutuhkan bimbingan untuk belajar online, kamu bisa gabung di kelas online.

Tampilkan postingan dengan label Geografi Kelas 10 SMA/MA/Sederajat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Geografi Kelas 10 SMA/MA/Sederajat. Tampilkan semua postingan

Rabu, 25 September 2024

Gempa Bumi

Gempa bumi adalah fenomena geofisika yang terjadi ketika ada pelepasan energi secara tiba-tiba di dalam kerak bumi, menghasilkan gelombang seismik yang merambat melalui bumi. Ini dapat menyebabkan getaran yang dirasakan di permukaan bumi dan dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan tergantung pada kekuatan dan lokasi gempa. 

Sumber : www.pixabay.com

Penyebab Gempa Bumi

1. Tumbukan Tektonik : Gempa bumi sering terjadi di sepanjang batas lempeng tektonik, yaitu tempat di mana lempeng-lempeng kerak bumi bertabrakan, menjauh dari satu sama lain, atau bergeser relatif satu sama lain.

  • Lempeng Konvergen: Di sini, dua lempeng bergerak saling mendekat dan salah satu lempeng dapat menyelam ke bawah lempeng lainnya (subduksi).
  • Lempeng Divergen: Lempeng-lempeng bergerak menjauh satu sama lain, seperti di sepanjang punggungan tengah samudra.
  • Lempeng Transform: Lempeng bergerak menyamping relatif satu sama lain, seperti di sepanjang sesar.
2. Aktivitas Vulkanik: Gempa bumi juga dapat terjadi akibat aktivitas vulkanik, di mana magma yang naik melalui kerak bumi dapat menyebabkan getaran.

3. Penurunan atau Kenaikan Permukaan: Proses geologis seperti penurunan permukaan tanah atau pengangkatan permukaan dapat menghasilkan getaran yang mirip dengan gempa bumi.

4. Kegiatan Manusia: Aktivitas manusia seperti penambangan, reservoir besar, dan eksplorasi minyak dan gas dapat memicu gempa bumi.

Jenis-jenis Gempa Bumi

1. Gempa Bumi Permukaan : terjadi di dekat permukaan bumi dan biasanya meyebabkan kerusakan paling besar. Dikenal juga sebagai gempa bumi dangkal.
2. Gempa Bumi Dalam : terjadi pada kedalaman yang lebih dalam di kerak bumi dan biasanya kurang merusak dibandingkan gempa permukaan.

Pengukuran Gempa Bumi

1. Skala Richter: mengukur kekuatan atau magnitudo gempa berdasarkan amplitudo gelombang seismik yang direkam oleh seismograf. Skala ini bersifat logaritmik, yang berarti setiap kenaikan satu unit di skala Richter menggambarkan peningkatan sepuluh kali lipat dalam amplitudo gelombang.
2. Skala Moment Magnitude (Mw): pengukuran yang lebih modern yang menggantikan Skala Richter. Mengukur energi total yang dilepaskan selama gempa bumi dan lebih akurat untuk gempa besar.
3. Skala Modified Mercalli (MM): mengukur intensitas gempa berdasarkan efek yang dirasakan oleh manusia dan kerusakan yang ditimbulkan. Skala ini mencakup pengukuran dari I (tidak terasa) hingga XII (kerusakan total).

Dampak dan Kerusakan

  • Kerusakan Struktur : Gempa bumi dapat merusak atau menghancurkan bangunan, jembatan, jalan, dan infrastruktur lainnya.
  • Tsunami: Gempa bumi bawah laut dapat memicu tsunami, yaitu gelombang laut besar yang dapat menyebabkan kerusakan luas di pantai.
  • Liquefaksi: dalam kondisi tertentu, tanah yang jenuh air dapat kehilangan kekuatannya selama gempa, menyebabkan tanah menjadi cair dan menyebabkan kerusakan.
  • Longsor : Gempa bumi dapat memicu longsoran tanah di daerah pegunungan atau bukit.

Mitigasi dan Persiapan

1. Desain Bangunan Tahan Gempa: menggunakan teknik rekayasa untuk membangun struktur yang dapat menahan getaran gempa.
2. Pendidikan dan Latihan : mengedukasi masyarakat tentang cara bertindak selama dan setelah gempa bumi.
3. Sistem Peringatan Dini: mengembangkan sistem yang dapat memberikan peringatan sebelum gelombang tiba.

Gempa bumi adalah fenomena alami yang dapat memiliki dampak besar pada masyarakat, dan upaya mitigasi dan persiapan sangat penting untuk mengurangi risiko dan kerusakan yang ditimbulkan.

Kamis, 29 Desember 2022

Mengenal Seismograf, Perangkat yang Mengukur dan Mencatat Gempa Bumi

Akhir-akhir ini di Indonesia, khususnya pulau Jawa sering sekali terjadi gempa bumi. Gempa bumi merupakan salah satu bencana alam yang disebabkan oleh adanya retakan dan pelepasan sistem di suatu tempat yang bergerak dan berubah demikian cepat sebagai akibat desakan tenaga dari dalam bumi (endogen) maupun dari luar bumi (eksogen). Karena merupakan salah satu bencana alam, gempa bumi ini tidak dapat dihindarkan, namun kerugian terhadap material bisa kita minimalisasi dengan lebih awal mendeteksi terjadinya gempa bumi tersebut, yaitu dengan cara mengukur menggunakan seismograf.

Seismograf adalah sebuah perangkat yang mengukur dan mencatat gempa bumi. Pada prinsipnya, seismograf terdiri dari gantungan pemberat dan ujung lancip seperti pensil. Dengan begitu, dapat diketahui kekuatan dan arah gempa lewat gambaran gerakan bumi yang dicatat dalam bentuk seismogram. 

Alat atau sensor getaran yang biasa digunakan untuk mendeteksi gempa atau getaran pada permukaan tanah dikenal dengan nama seismometer (bahasa Yunani : seismo : gema bumi dan metero : mengukur). 





Senin, 31 Oktober 2022

Tujuh Negara Paling Aman di Dunia Tahun 2022

Dua puluh teratas berasal dari negara-negara di Eropa. Benua Eropa merupakan satu-satunya negara yang tidak mengalami penurunan keamanan sejak tahun 2009. Berikut adalah tujun negara paling aman di dunia terhitung tahun 2022.

1. Islandia

    Tiga belas tahun berturut-turut Islandia memiliki tingkat kejahatan yang sangat rendah dan standar hidup yang tinggi, populasi kecil, serta tingkat kepercayaan yang tinggi juga rendah tingkat kesenjangan ekonomi dan sosialnya. Bahkan, Islandia tidak memiliki militer serta polisi tidak membawa senjata api.

2. Selandia Baru



  • Tingkat kejahatan yang sangat rendah, terutama kejahatan yang berkaitan dengan kekerasan
  • Tidak memiliki satwa buas atau mematikan
  • skor Selandia Baru mengalami sedikit penurunan usai serangan teror yang terjadi di dua masjid di Christchurch pada 15 Maret 2019 yang menewaskan 51 orang.

3. Portugal

  • Polisi Portugal masih bersenjata
  • 6 tahun terakhit, Postugal telah mengalami kebangkitan ekonomi dan menurunkan tingkat pengangguran lebih dari 17% menjadi di bawah 7%.

4. Austria

  • Skor meningkat 0,011 poin dari tahun 2020
  • Austria mengalami penurunan keamanan akibat indikator demonstrasi kekerasan setelah pemilihan Partai Rakyat Sebastian Kurz pada Oktober 2017.

5. Denmark



  • Memiliki tingkat kesetaraan yang tinggi
  • rasa tanggung jawab bersama yang kuat untuk menjaga kesejahteraan sosial
  • kejujuran merupakan prioritas utama
  • korupsi jarang terjadi dalam bisnis atau politik

6. Kanada

  • tingkat kejahatan rendah
  • stabilitas politik yang baik
  • memiliki peluang kerja yang abik untuk warganya serta menyediakan akses yang luas ke perawatan kesehatan

7. Singapura



  • hukuman berat yang dikeluarkan bahkan untuk kejahatan kecil
  • pemerintah dan polisi secara ketat mengontrol senjata api dan senjata api lainnya, sehingga kejahatan kekerasan dan konfrontatif jarang terjadi

Senin, 02 Mei 2022

Soal dan Pembahasan Susunan Jagat Raya dan Tata Surya

Susunan Jagat Raya dan Tata Surya

1. Sejarah dan struktur alam semesta dipelajari dalam...
a. kosmogoni
b. kosmologi
c. kosmografi
d. kosmis
e. kosmos

2. Teori ledakan besar menyebutkan bahwa alam semesta lahir...
a. dari adanya materi-materi yang saling meledak
b. karena beberapa materi meledak setelah terpisah dari materi intii
c. karena materi inti meledak setelah terpecah-pecah
d. setelah adanya ledakan besar yang sangat dahsyat dari materi yang pernah menyatu
e. karena materi inti dan materi yang terpisah meledak secara bersama

3. Galaksi yang tampak dari samping berbentuk elips yang memiliki lengan dan dikelilingi atmosfer yang memancarkan cahaya adalah galaksi yang berbentuk...
a. spiral
b. elips
c. tak beraturan
d. lingkaran
e. kerucut

4. Galaksi Bimasakti termasuk dalam galaksi berbentuk...
a. spiral
b. elips
c. tak beraturan
d. lingkaran
e. kerucut

5. Teori geosentrik menyebutkan bahwa yang menjadi pusat tata surya adalah...
a. Matahari
b. Bulan
c. Bintang
d. Bumi
e. Planet

6. Teori terbentuknya tata surya yang dikemukakan oleh Kant dan Laplace adalah teori...
a. panetesimal
b. kabut
c. pasang surut
d. awan debu
e. bintang kembar

7. Menurut Buffon tata surya berasal dari materi Matahari yang terlempar setelah bertabrakan dengan sebuah komet. Pendapat tersebut adalah teori...
a. planetesimal
b. kabut
c. pasang surut
d. awan debu
e. bintang kembar

8. Meteoroid adalah ...
a. anggota tata surya berbentuk debu, es, dan gas yang menggumpal
b. benda angkasa yang jatuh ke Bumi karena gravitasi
c. benda angkasa yang bergerak mengelilingi planet
d. planet-planet kecil di antara tulisan planet Mars dan Yupiter
e. anggota tata surya berukuran kecil sangat padat di sekitar planet

9. Arah gerak rotasi Bumi dapat menyebabkan...
a. gerak semu harian benda langit
b. gerak semu tahunan matahari
c. pergantian malam dan siang
d. perbedaan cuaca
e. perbedaan iklim

10. Revolusi Bumi dapat mengakibatkan terjadinya pergantian musim. Saat di belahan Bumi selatan di garis balik selatan, tepatnya tanggal...
a. 22 Juni
b. 21 Juni
c. 23 September
d. 22 Desember
e. 21 Maret

11. Adanya pemanasan didalam Bumi menyebabkan terbentuknya uap air dan gas-gas lainnya hingga terbentuk...
a. litosfer
b. atmosfer
c. hidrosfer
d. biosfer
e. geosfer

12 Era yang merupakan awal terbentuknya kerak Bumi yang terus berkembang adalah era...
a. palezoik
b. mesozoik
c. prakambrium
d. senozoik
e. miosen

13. Berikut termasuk dalam periode tersier, kecuali...
a. paleosen
b. eosen
c. pilosen
d. estosen
e. miosen

14. Epok yang ditandai kemuculan kera di Asia dan Eropa adalah epok...
a. oligosen
b. miosen
c. pliosen
d. eosen
e. paleosen

15. Melimpahnya tumbuhan berbunga serta mulai lazimnya binatang tak bertulang belakang seperti ikan terjadi pada epok...
a. pilosen
b. paleosen
c. eosen
d. oligosen
e. miosen

16. Munculnya manusia purba (Homo erectus atau Pitheconthropus erectus) terjadi pada epok...
a. pleistosen
b. holosen
c. piliosen
d. milosen
e. oligosen

17. Bumi yang terdiri massa cair yang pijar dan dikelilingi oleh lapisan batuan keras yang disebut kerak bumi merupakan pendapat dari...
a. Imanual Kant
b. Piere Simon de Laplace
c. Plato
d. Buffon
e. Harold Jeffreys

18. Lapisan terluar dari selimut Bumi adalah...
a. litosfer
b. astenosfer
c. mesosfer
d. inti luar
e. inti dalam

19. Lapisan yang tersusun atas logam silisium dan magnesium adalah...
a. lapisan sial
b. lapisan sima
c. lapisan dalam
d. selimut Bumi
e. kerak Bumi

20. Bagian Bumi yang terdiri dari kandungan besi cair dan suhunya mencapai 2200 derajat Celcius adalah...
a. inti luar
b. inti dalam
c. lapisan sial
d. mesosfer
e. kerak Bumi

Selasa, 05 Maret 2019

Jenis Laut Berdasarkan Kedalamannya

Jenis Laut Berdasarkan Kedalamannya - Geografi Kelas 10 SMA/MA/Sederajat

Berdasarkan kedalamannya, laut dibedakan menjadi empat wilayah, yaitu :
1. Zona lithoral, disebut juga wilayah pasang surut.
Ciri-cirinya :

  • Tergenang air saat pasang dan menjadi daratan saat laut surut.
  • Merupakan saerah pesisir (shore)
2. Zona neritic, yaitu juga wilayah laut dangkal.
Ciri-cirinya : 

  • Kedalamannya hingga 150 m.
  • Masih dapat menerima cahaya Matahari.
  • Terdapat banyak kehidupan baik dari berbagai jenis hewan dan tumbuhan.
3. Zona bathyal, yaitu juga wilayah laut dalam.
Ciri-cirinya :
  • Kedalamannya antara 150 m hingga mencapai 1800 m.
  • Sudah tidak dapat menerima cahaya Matahari.
  • Masih ada kehidupan, tetapi tidak sebanyak zona neritic.
4. Zona abysal, yaitu juga wilayah laut sangat dalam.
Ciri-cirinya :
  • Kedalamannya lebih dari 1800 m.
  • Tidak dapat menerima Cahaya Matahari.
  • Temperatur sangat dingin.
  • Tidak ada tumbuhan yang hidup.
  • Masih ada kehidupan hewan meskipun jenisnya sangat terbatas.

Senin, 04 Maret 2019

Jenis Laut Berdasarkan Letaknya

Berdasarkan letaknya, laut dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu

  1. Laut tepi, yaitu laut yang letaknya di tepi benua (kontinen). Laut tepi ini seakan-akan terpisah dari samudera oleh pulau-pulau. Contohnya adalah Laut \cina Selatan yang dipisahkan oleh rangkaian Kepulauan Indonesia dan Kepulauan Filipina.
  2. Laut pertengahan, yaitu laut yang letaknya di antara dua benua dan memiliki gugusan pulau. Contohnya adalah Laut Tengah di antara Benua Afrika dan Asia yang memiliki gugusan pulau-pulau Yunani.
  3. Laut pedalaman, yaitu laut yang hampir seluruh wilayahnya dikelilingi daratan. Contohnya adalah Laut Baltik, Laut Hitam, Laut Kaspia, dan Laut Mati.

Minggu, 03 Maret 2019

Jenis Laut Berdasarkan Cara Terjadinya

Berdasarkan cara terjadinya, laut dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu

  1. Laut transgresi, yaitu laut yang terjadi karena permukaan laut menjadi bertambah luas. Terjadinya perluasan tersebut akibat naiknya permukaan air laut atau adanya daratan yang turun sehingga bagian daratan yang rendah tergenang air laut. Oleh karena itu, kedalaman laut transgresi umumnya tidak lebih dari 75 m. Contoh laut transgresi adalah Dangkalan Sunda dan dangkalan Sahul.
  2. Laut ingresi, yaitu laut yang terjadi karena adanya penurunan dasar laut. Penurunan dasar laut dapat membentuk cekungan yang disebut lubuk laut dan palung laut. Lubuk laut adalah penurunan yang berbentuk bulat, contohnya lubuk Laut Sulu. Palung adalah penurunan yang bentuknya memanjang, contohnya palung Laut Jawa,
  3. Laut regresi, yaitu laut yang terjadi karena permukaan laut menyempit. Terjadinya penyempitan tersebut adalah akibat bertambahnya endapan yang dibawa aliran sungai. Contohnya adalah Laut Flores.

Sabtu, 02 Maret 2019

Upaya Mengurangi Resiko Terjadinya Banjir

Secara umum penyebab terjadinya banjir adalah rendahnya kemampuan DAS dalam menyimpan air, berkurangnya kemampuan DAS dalam mengalirkan air, berkurangnya areal resapan untuk tempat penyimpanan air, dan pemahaman masyarakat terhadap sumber daya air yang rendah. Oleh karena itu, diperlukan cara yang efektif dan lebih dikenal masyarakat dalam upaya pengendalian banjir.
Secara umum, usaha yang dilakukan untuk mengurangi resiko terjadinya banjir adalah sebagai berikut:
1. Mengadakan Reboisasi secara Massal di DAS
2. Mempertinggi Kemampuan Sungai dalam Menerima Masukan Air
3. Membuat Kolam-kolam Penampungan Air di Berbagai Kawasan
4. Membangun Kesadaran Masyarakat dalam Berperilaku terhadap Air

Upaya strategis pencegahan banjir untuk wilayah perkotaan seperti halnya kota Jakarta, antara lain sebagai berikut:
1. Upaya Pencegahan Musibah Banjir
  • Memperbaiki atau membersihkan aliran air di sepanjang saluran rumah tangga dan selokan-selokan yangmemiliki akses ke sungai yang lebih besar atau ke saluran lain.
  • Melakukan pengerukan endapan lumpur di sungai-sungai besar yang memiliki potensi banjir secara bertahap dan berkesinambungan dilakukan oleh seluruh komponen masyarakat.
  • Membuat dam-dam bangunan penahan banjir pada kawasan rawan bencana banjir sekaligus ada upaya pemeliharaan, sehingga cukup relatif  penggunaannya sepanjang tahun.
  • Membuat saluran pemecah banjir tambahan pada kawasan rawan banjir, terutama di lingkungan permukiman penduduk.
  • Pelestarian kawasan terbuka banjir

2. Upaya Penanggulangan Banjir
  • Distribusi luapan banjir ke dalam saluran-saluran lain hingga ke daerah-daerah penampungan seperti waduk dan daerah-daerah terbuka hijau.
  • Mengurangi limpasan banjir dengan membangun dan-dam darurat di sekitar lokasi rawan banjir.
  • Memfungsikan pompa di wilayah permukiman penduduk dan perkantoran atau pusat-pusat perekonomian penduduk.

3. Upaya Perbaikan Kerusakan Akibat Banjir
  • Bantuan darurat bagi korban banjir.
  • Perbaikan fasilitas sosial atau fasilitas umum secara bersama-sama dengan segenap komponen masyarakat.

Jumat, 01 Maret 2019

Dampak Negatif bagi Lingkungan Sosial


  1. Tempat tinggal penduduk musnah serta harta dan benda hilang.
  2. Banjir dapat memutus jaringan transportasi sehingga hubungan antar penduduk menjadi terganggu. Putusnya jaringan transportasi bahkan dapat mengakibatkan daerah yang terkena banjir terisolasi.
  3. Terputusnya jaringan transportasi berpengaruh terhadap kegiatan perekonomian penduduk. Penduduk tidak memiliki akses untuk melakukan aktivitas perdagangan.
  4. Cadangan bahan makanan habis sehingga menimbulkan kelaparan.
  5. Banjir membuat kondisi psikologis penduduk terganggu karena telah kehilangan harta, benda, bahkan nyawa. Penduduk juga mengalami kelelahan karena kurang istirahat sehingga penyakit mudah menyerang.

Kamis, 28 Februari 2019

Dampak Negatif bagi Lingkungan Fisik


  1. Terkelupasnya lapisan tanah paling atas yang mengandung banyak unsur hara. Oleh karena itu, tanah pada tempat tersebut menjadi tidak subur.
  2. Vegetasi penutup lahan hilang bersamaan dengan terkelupasnya lapisan tanah.
  3. Daerah-daerah pertanian dan perikanan menjadi tergenang sehingga petani mengalami gagal panen.
  4. Kondisi air tanah terganggu, sanitasi tidak memadai, dan sumber-sumber air juga mendapat masukan dari air banjig sehingga persediaan air bersih menjadi berkurang.
  5. Terjadi polusi disekitar permukiman penduduk karena aur sungai mengangkut berbagai benda. Kondisi tersebut cepat mengakibatkan timbulnya berbagai penyakit.

Rabu, 27 Februari 2019

Dampak Terjadinya Banjir

Kita dapat melihat bahwa banjir berdampak pada lingkungan dan kehidupan manusia. Meskipun banjir merupakan bencana alam, tetapi banjir juga memberikan dampak positif (menguntungkan).

Dampak positif yang paling nampak adalah banjir yang membawa lapisan tanah yang subur dari hulu dan di endapkan di sepanjang aliran yang dilaluinya. Oleh karena itu, beberapa tempat tanahnya menjadi subur.

Akan tetapi, banjiir lebih banyak memberikan dampak negatifnya (merugikan), baik bagi lingkungan fisik maupun bagi lingkungan sosial. 

Selasa, 26 Februari 2019

Penyebab Banjir

Faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya banjir adalah faktor peristiwa alam, kondisi, dan aktivitas manusia.

1. Faktor Peristiwa Alam
Bersifat dinamis, kondisi iklim yang ekstrem, antara lain intensitas curah hujan yang tinggi, penurunan tanah, dan pendangkalan sungai.

2. Faktor Kondisi Alam
Bersifat statis, antara lain kondisi geografis, topografi, serta kondisi sungai yang meliputi kemiringan aliran, sedimentasi, dan bentuk aliran.

3. Faktor Aktivitas Manusia
Bersifat dinamis, antara lain melakukan pembangunan di kawasan dataran banjir, mendirikan pemukiman di bantaran sungai, pembangunan sistem drainase, dan pembuangan sampah.

Senin, 25 Februari 2019

Jenis Banjir

Berdasarkan sumber air yang menjadi penampung di bumi, jenis banjir dibedakan menjadi tiga, yaitu banjir sungai, banjir danau, dan banjir laut pasang.

1. Banjir Sungai
Terjadi karena air sungai meluap. Banjir sungai dapat terjadi secara berkala dalam kurun waktu tertentu. Curah hujan yang tinggi serta mencairnya es atau gletser di kawasan hulu menjadi penyebab meluapnya sungai. Di daerah tropis seperti Indonesia, banjir sungai terjadinya pada musim hujan.

2. Banjir Danau
Terjadi karena air danau meluap atau bendungannya jebol. Meluapnya air danau disebabkan hal berikut.

  • Terjadinya badai atau angin yang sangat kuat dapat menggerakkan air danau hingga keluar melewati batas (tanggul) danau.
  • Masuknya air ke dalam danau, baik curah hujan maupun dari sungai hingga melewati batas daya tampung danau.
3. Banjir Laut Pasang
Terjadinya antara lain akibat adanya badai dan gempa bumi. Seperti halnya pada banjir danau, badai membawa air laut hingga ke daratan. Banjir berupa gelombang pasang yang sampai ke daratan akibat gempa bumi disebut tsunami.

Baca Juga!
Penyebab terjadinya Banjir

Minggu, 24 Februari 2019

Pengertian dan Penyebab Terjadinya Banjir

Banjir adalah tergenangnya daratan oleh air yang meluap dari tempat-tempat penampungan air di bumi. Banyaknya air yang masuk ke penampungan melebihi kapasitas (daya tampungnya) sehingga air meluap. Luapan air dari penampungan ternyata juga melebihi daya serap daratan sehingga air tidak dapat lagi terserap ke dalam tanah. Akibatnya, air menggenangi daratan dalam waktu tertentu yang tidak terlalu lama. Daerah-daerah yang tidak memiliki sistem drainase yang baik dapat terkena banjir jika terjadi hujan yang sangat lebat. Air hujan yang seharusnya mengalir lancar akan terhenti dan tergenang jika tidak ada sistem drainase yang baik. Selokan yang tertutup oleh timbunan sampah merupakan salah satu contoh sistem drainase yang tidak baik.

Sabtu, 23 Februari 2019

Potensi dan Pengelolaan Rawa

Kondisi fisik rawa seperti yang telah dijelaskan di atas menunjukkan bahwa daerah rawa tidak cocok untuk budi daya tanaman pangan. Meskipun demikian, rawa tetap berfungsi sebagai penyeimbang ekosistem. Rawa dapat menjadi tempat sumber cadangan air, yaitu dengan menyerap dan menyimpan kelebihan air dari daerah sekitarnya. Air tersebut selanjutnya akan disalurkan ke daerah sekitarnya yang kering dalam bentuk air tanah. Rawa masih dapat diupayakan untuk kegiatan pertanian jika dilakukan reklamasi terhadap rawa tersebut. Reklamasi rawa merupakan upaya  untuk meningkatkan fungsi dan pemanfaatannya bagi kepentingan masyarakat, khususnya yang bermukim disekitar rawa. Usaha reklamasi rawa tersebut dimaksudkan antara lain untuk meningkatkan produksi pangan dan pemerataan persebaran penduduk.

Kendala utama yang dihadapi dalam rangka reklamasi dan pengembangan wilayah rawa adalah tingkat keasaman tanah yang tinggi dan ketersediaan unsur hara dalam tanah yang rendah. Oleh karena itu, pemupukan menjadi cara yang penting untuk mengatasi kendala tersebut, khususnya pada lahan yang bersifat masam dan gambut. Dasar pengelolaan rawa yang perlu dilakukan sehubungan dengan rencana reklamasi rawa untuk budidaya tanaman pertanian antara lain berikut ini.

  1. Menurunkan tingkat kemasaman tanah dengan cara melakukan pengapuran yang seimbang hingga mencapai tingkat yang normal untuk pertumbuhan.
  2. Melakukan distribusi air secara merata melalui saluran drainase yang baik.
  3. Membuang kelebihan air dalam rawa yang sering terjadi pada saat musim hujan melalui saluran-saluran yang telah dibuat.
  4. Melakukan pengehematan dalam pemanfaatan air karena pada saat musim kemarau biasanya terjadi kekurangan air.
  5. Menjaga ketinggian dan kecukupan genangan air di persawahan daerah sekitar rawa.
  6. Mencegah masuknya air asin atau air asam ke dalam lahan, khususnya di daerah-daerah pantai yang masih terjangkau oleh pasang surut.

Jumat, 22 Februari 2019

Jenis Rawa

Berdasarkan sifat airnya, rawa dibedakan menjadi dua, yaitu rawa pasang surut dan rawa lebak.

  1. Rawa pasang surut adalah rawa yang pengisian airnya dipengaruhi oleh adanya pasang surut laut atau sungai.
  2. Rawa lebak adalah rawa yang pengisian airnya dipengaruhi oleh adanya hujan, baik yang turun di sekitar rawa maupun di daerah hulu.
Berdasarkan pergantian airnya, ada dua jenis rawa, yaitu sebagai berikut.
  1. Rawa yang airnya tidak mengalami pergantian
  2. Rawa yang airnya selalu mengalami pergantian
Rawa jenis pertama tidak memiliki pintu pelepasan air sehingga airnya selalu tergenang. rawa jenis kedua memiliki pintu pelepasan air sehingga airnya berganti. Rawa yang airnya tidak mengalami pergantian memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
  1. Airnya asam atau payau, berwarna merah, kurang bagus untuk mngairi tanaman dan tidak dapat dijadikan air minum. Kadar keasaman air mencapai 4,5. 
  2. Karena airnya asam, maka tidak banyak organisme (hewan maupun tumbuh-tumbuhan) yang hidup.
  3. Pada bagian dasar rawa umumnya tertutup gambut yang tebal. Rawa yang airnya mengalami pergantian memiliki ciri-ciri yang sebaliknya yaitu sebagai berikut.
  • Airnya tidak terlalu asam.
  • Banyak organisme yang hidup seperti cacing tanah, ikan serta tumbuh-tumbuhan rawa seperti eceng gondok, pohon rumbia dan lain-lain.
  • Dapat diolah menjadi lahan pertanian

Keberadaan rawa banyak manfaatnya bagi kehidupan kita, manfaat rawa bagi kehidupan kita antara lain sebagai berikut:
  1. Tumbuhan rawa seperti eceng gondok dapat dijadikan bahan baku pembuatan biogas dan barang-barang kerajinan anyaman seperti tas, dompet, hiasan dinding dan lain-lain.
  2. Dapat dijadikan daerah pertanian pasang surut.
  3. Sebagai lahan untuk usaha perikanan darat.
  4. Dapat dikembangkan menjadi daerah wisata.
  5. Dapat menahan kerasnya terjangan gelombang tsunami.
Rawa merupakan salah satu ekosistem perairan darat yang harus di jaga kelestariannya. Untuk menjaga kelestarian rawa dapat ditempuh beberapa cara berikut.
  1. Tidak sembarangan menebangi pohon-ohon atau tumbuh-tumbuhan yang tumbuh di rawa.
  2. Tidak membuang limbah ke rawa, karena dapat membahayakan kehidupan organisme di dalamnya.

Kamis, 21 Februari 2019

Rawa

Rawa adalah daerah rendah yang selalu tergenang air. Air yang menggenani rawa bisa berupa air hujan, air sungai maupun dari sumber mata air tanah. Rawa merupakan sebutan untuk daerah yang rendah (cekungan) dan selalu tergenang air, baik bersifat sementara maupun sepanjang waktu. Sebuah rawa juga dapat berupa cekungan yang menampung luapan air dari tempat sekitarnya yang lebih tinggi sehingga airnya tergenang.

Air yang mengisi cekungan tersebut tergenang karena cekungan tidak memiliki sistem drainase yang baik, khususnya untuk pelepasan airnya. Oleh karena itu, sirkulasi air yang mengisi rawa berjalan lambat sehingga menyebabkan air rawa bersifat asam. Sifat fisik yang demikian menyebabkan rawa tidak cocok jika dijadikan lahan budi daya pertanian. Kondisi air rawa seperti tersebut menjadi sifat khusus ekosistem rawa berbeda dengan ekosistem lahan lainnya.

Rabu, 20 Februari 2019

Pengelolaan dan Usaha Konservasi Danau

Setiap danau, baik yang alami maupun yang buatan memiliki potensi sumber daya air yang sangat melimpah. Semua danau tersebut mampu menampung dan menyimpan air yang berasal dari hujan, mata air, atau sungai. danau sesungguhnya merupakan kawasan penyangga kehidupan, khususnya yang ada di sekitarnya. 

Namun, kondisi danau atau waduk sebagai penyangga kehidupan tersebut terancam kelestarian fungsinya. Terjadinya erosi di daerah hulu yang merupakan daerah tangkapan air berdampak pada eningkatnya sedimentasi di danau atau waduk. Hal itu mengakibatkan daya tampungnya menjadi berkurang dan fungsi pengendalian banjir dan kekeringannya menurun. Danau yang debit airnya berkurang berdampak pada menurunnya energi yang dihasilkan sehingga daya yang didistribusikan menjadi berkurang. Permasalahan yang dapat mengancam kelestarian danau atau waduk antara lain berikut ini.

  1. Pendangkalan danau oleh sedimentasi akibat terjadinya erosi.
  2. Pencemaran, baik yang langsung ke danau maupun yang terbawa oleh aliran yang menjadi sumber masukan danau.
  3. eutrofikasi, yaitu tumbuh dan berkembangnya tumbuhan air secara cepat karena pengaruh bahan kimia.
  4. Menurunnya muka air danau, antara lain karena tidak seimbangnya antara air yang masuk dan air yang keluar.
  5. Terjadinya konflik dalam pemanfaatan air danau atau waduk.
Sehubungan dengan kondisi tersebut dan menyadari pentingnya potensi, nilai, dan fungsi danau atau waduk perlu dilakukan upaya pengelolaan yang berwawasan lingkungan. Menjaga kelestarian hutan merupakan salah satu upaya dalam rangka menjaga keseimbangan keberadaan air danau. Apabila sebuah danau sumber airnya berasal dari sungai. Keberadaan hutan di daerah hulu perlu dijaga kelestariannya. Hal itu karena hutan di daerah hulu merupakan daerah tangkapan hujan yang berfungsi menampung air hujan.

Tujuan dari pengelolaan danau atau waduk yang berwawasan lingkungan antara lain sebagai berikut.
  1. Terjaminnya fungsi ekosistem danau atau waduk sebagai penyangga kehidupan.
  2. Terjaminnya kelestarian danau atau waduk beserta komponen-komponen keragaman hayati yang ada di dalamnya.
  3. Terselenggaranya pemanfaatan danau atau waduk secara lestari.

Selasa, 19 Februari 2019

Jenis Danau


Jenis Danau

Macam-macam danau dapat dibedakan berdasarkan proses terjadinya dan rasa airnya. Berdasarkan proses terjadinya, danau dibedakan menjadi dua macam, yaitu danau alam dan danau buatan.

1. Danau Alam
Danau alam terbentuk secara alami karena tenaga alam tanpa adanya campur tangan manusia. danau alam dapat dibedakan menjadi enam macam, yaitu :

a. Danau Tektonik
Terbentuk karena adanya tenaga tektonik yang menyebabkan dislokasi. Dislokasi menyebabkan terjadinya patahan dan terbentuknya lembah (slenk). Lembah yang diapit oleh horst selanjutnya terisi air hujan, sungai, atau air resapan dalam jumlah yang cukup hingga terbentuk danau. Danau jenis ini contohnya Danau Poso, Danau Tempe, Danau Tondano, dan Danau Towuti di Sulawesi. Danau Singkarak, Danau Maninjau, dan Danau Takengon di Sumatera dan Danau Tanganyika.

b. Danau Vulkanik
Terbentuk karena adanya aktivitas vulkanisme, yaitu gunung meletus. Letusan gunung api meninggalkan bekas berupa cekungan yang disebut depresi vulkanik. dasar cekungan tersebut kemudian tertutup oleh material vulkan yang tidak tembus air. Air hujan yang jatuh mengisi cekungan tidak dapat meresap atau keluar dari cekungan hingga membentuk danau. Bentuk dan luas danau jenis ini dipengaruhi oleh bentuk dan tipe letusan gunung berapinya. Contoh danau jenis ini adalah Danau Kelimutu di Flores, Kawah Bromo, Danau Gunung Lamongan di Jawa TImur, danau Batur di Bali, Danau Kerinci di Sumatera Barat serta Kawah Gunung Kelud.

c. Danau Tekton Vulkanik
Terbentuk karena adanya aktivitas tektonik dan vulkanik yang bekerja secara bersama. Letusan gunung api mengakibatkan sebagian badan gunung patah dan menutup lupag kepundan. Air hujan yang jatuh kemudian mengisi lubang kepundan yang sudah tertutup tersebut hingga membentuk danau. Contohnya adalah Danau Toba di Sumatera.

d. Danau Glasial
Terbentuk karena mencairnya gletser dan selanjutnya terkumpul ke dalam suatu lembah. Danau glasial dapat terbentuk terutama di wilayah yang memiliki empat musim. Pencairan es akibat erosi mengisi cekungan-cekungan yang dilewati sehingga terbentuk danau. Contoh danau jenis ini terdapat di perbatasan antara Amerika dengan Kanada, yaitu Danau Superior, Danau Michigan, dan Danau Ontario.

e. Danau Karst
Terbentuk akibat pelarutan batuan kapur oleh air hujan hingga membentuk cekungan yang menjadi penampung air. Penampung air yang kecil disebut dolina, sedangkan yang besar disebut uvala. Pelarutan oleh air hujan tersebut dapat membentuk sungai bawah tanah dan membentuk gua bawah tanah. Apabila gua tersebut runtuh dapat membentuk cekungan yang sedikit demi sedikit terisi air hingga membentuk danau. Danau karst pada umumnya sempit, tetapi airnya sangat jernih. Contohnya adalah Bendo Gede di Gunung Kidul, Yogyakarta.

f. Danau Bendungan Alam
Terbentuk karena lembah sungai terbentung oleh tanah longsor atau aliran lava dari gunung yang meletus sehingga aliran sungai tersebut menjadi tertahan. Contohnya Danau Tondano di Sulawesi.

2. Danau Buatan
Danau buatan (waduk) adalah danau yang sengaja dibuat oleh manusia untuk keperluan dan tujuan-tujuan tertentu. Artinya, pembuatan waduk sudah direncanakan dan disesuaikan dengan penggunaannya. Pembuatan waduk biasanya berkaitan dengan kepentingan pengadaan listrik tenaga air, perikanan, pertanian, dan rekreasi. Contoh danau jenis ini misalnya Saguling, Citarum dan Jatiluhur di Jawa Barat, Riam Kanan dan Riam Kiri di Kalimantan Selatan, Rawa Pening, Kedung Ombo dan Gajah Mungkur di Jawa Tengah, serta Waduk Karangkates dan Selarejo di Jawa Timur.

Baca juga ! Pengelolaan dan Usaha Konservasi Danau

Senin, 18 Februari 2019

Danau

Danau

Air yang mengisi danau biasanya air tawar, contohnya Danau Toba di Sumatera Utara, Danau Poso di Sulawesi Tengah, dan Riam Kanan di Kalimantan Selatan. Selain air tawar ada juga danau yang airnya asin (memiliki kadar garam tinggi) seperti Danau Kaspia, Danau Laut Mati, Danau Laut Aral, Great Salt dan lain-lain. Mengapa ada danau yang airnya asin? Hal ini terjadi karena di danau terjadi penguapan yang sangat tinggi. Di samping itu air yang masuk ke danau tersebut tidak mengalir lagi ke tempat lain.

Danau adalah massa air dalam jumlah yang besar dan berada dalam suatu cekungan atau basin yang dikelilingi daratan. Air danau berasal dari air hujan, sungai, mata air, es yang mencair, dan air tanah. Air yang masuk ke dalam danau volumenya lebih besar dari pada air yang keluar. Hal itu karena danau juga menjadi muara sungai. Air yang keluar atau dilepaskan dari danau umumnya dalam bentuk aliran bawah tanah, aliran permukaan, dan air yang menguap.

Baca juga ! Jenis Danau