Hal terpenting dari interaksi sosial adalah konsep tindakan atau perilaku manusia. Addanya hubungan antar manusia melahirkan tindakan-tindakan yang akan menunjukkan variasi hubungan dengan proses berpikir, tujuan yang akan dicapai, dan cara bagaimana mencapai tujuan itu. Sebagai makhluk sosial, tindakan manusia tidak dapat dilepaskan dari pengaruh lingkungan sosial. Adanya pengaruh timbal balik itu dapat berlangsung dalam lingkungan keluarga atau yang lebih luas lagi di masyarakat. Itulah sebabnya tindakan yang dilakukan oleh manusia disebut tindakan sosial.
Menurut Max Weber, tindakan sosial adalah tindakan yang mempunyai makna, tindakan yang dilakukan dnegan memperhitungkan keberadaan orang lain atau tindakan individu yang dapat mempengaruhi individu lain dalam masyarakat. Hal itu perlu diperhatikan menginat tindakan sosial menjadi perwujudan dari hubungan atau interaksi sosial. Jadi, tindakan sosial adalah tindakan atau perilaku manusia yang mempunyai maksud subjektif bagi dirinya, untuk mencapai tujuan tertentu dan juga merupakan perwujudan dari pola pikir individu yang bersangkutan.
A. Tipe-tipe Tindakan Sosial
1. Tindakan Rasional Instrumental
Tindakan rasional instrumental merupakan tindakan yang dilakukan dengan memperhitungkan kesesuaian antara cara yang digunakan dan tujuan yang akan dicapai. Artinya, tindakan ini didasari oleh tujuan yang telah matang. Misalnya, ketika seseorang peserta didik akan mengikuti seleksi masuk perguruan tinggi, memutuskan untuk memilih jurusan terteentu pada perguruan tinggi tersebut. Keputusan yang diambil peserta didik tersebut tenru dilakukan dengan berbagai pertimbangan, seperti kemungkinan untuk diterima dengan kemampuan yang dimilikinya, persaingan yang mengambil jurusan itu, juuga peminat pada perguruan tinggi tersebut.
2. Tindakan Rasional Berorientasi Nilai
Tindakan rasional berorientasi nilai dilakukan dengan memperhitungkan manfaatnya, tetapi tujuan yang ingin dicapai tidak terlalu dipertimbangkan. Tinndakan seperti ini menyangkut kriteria baik dan benar menurut penilaian masyarakat. Tercapai atau tidaknya tujuan bukan persoalan dalam tindakan sosial tipe ini. Yang penting adalah kesesuaian dengan nilai-nilai dasar yang berlaku dalam kehidupan masyarakat.
Contoh tindakan ini adalah pelaksanaan kegiatan solidaritas atau pembeian bantuan secara sukarela terhadap bencana alam. Tujuan akhir dari kegiatan tersebut pada umumnya tidak terlalu dipikirkan karena tolong-menolong merupakan nilai yang baik di mata masyarakat.
Tindakan rasionalitas berorientasi nilai dapat mengarahkan seseorang menghargai dan menghormati orang lain. Dalam tindakan ini diharapkan muncul sikat yang berorientasi kepadda kebersamaan dan penghargaan terhadap nilai-nilai yang dianut orang lain. Hal ini dapat memunculkan pemahaman bahwa manusia terlahir sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang diciptakan sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri.
3. Tindakan Tradisional
Tindakan tradisional adalah tindakan yang dilakukan semata-mata mengikuti tradisi atau kebiasaan yang sudah baku. Seandainya kita bertanya kepada orang yang melakukan perbuatan tersebut pada umumnya mereka hanya akan menjawab sudah merupakan kebiasaan yang dilakukan dan diturunkan secara terus-menurus dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Contoh dari tindakan tersebut adalah kebiasaan mudik orang-orang yang merantau pada saat-saat tertentu (hari raya, natal atau tahun baru).
Tindakan tradisional yang memiliki nilai baik tetap harus dipertahankan, seperti mudik. Mudik adalah fenomena masyarakat untuk tetap menjalin silaturahmi dengan kaum kerabatnya sehingga orang tetap mengenal lingkungan budaya sendiri dan dapar berperan untuk tetap melestarikannya.
4. Tindakan Afektif
Tindakan afektif adalah tindakan yang sebagian besar dikuasai oleh perasaan ataupun emosi, tanpa pertimbangan yang matang. Tindakan ini muncul karena luapan emosi, seperti adanya cinta, amarah, gembira, atau sedih muncul begitu saja sebagai ungkapan langsung terhadap keadaan tertentu. Itulah sebabnya tindakan sosial ini lebih berupa reaksi spontan. Tindakan ini sering muncul sebagai ungkapan yang memunculkan perasaan gembira, sedih, emosional, dan sebagainya.
Misalnya, ungkapan kasih sayang seorang ibu terhadap anaknya dengan memeluk atau menciumnya.
0 Comments:
Posting Komentar